Akki cepat rusak karena overcharge atau over discharge. Pada aki biasa, drop tegangan hingga sekitar 11 volt saja sudah berarti discharge yang besar. Mesti tahu spek/karakterustik accu yang digunakan. Misalnya pada spek dinyatakan pada tegangan 11 volt maka sudah discharge sekian persen dan over discharge. Berarti pada tegangan itu jangan dipakai habis2an lagi. Mesti dicharge dulu. Jadi kuncinya adalah pengendalian accu agar jangan kesedot sampai "habis". Artinya mau ganti accu apapun, mau pakai alternator apapun.. kalau pakai accunya habis2an sampai over discharge yah akan jebol lagi. Paling gampang yah pasang voltmeter digital di dashboard, baca spek accu.. berapa minimal voltase agar tidak over discharge. Misalnya speknya minimal 11 volt, nah saat voltmeter pada dashboard adalah 11 volt yah puasa dulu jogetnya. Btw, aki basah buat mobil beda dengan aki yang buat sepeda listrik. Aki buat sepeda listrik itu jenisnya deep cyle, tahan kalau disedot habis2an.
Kalau pakai alternator besar, mungkin bisa mengatasi over discharge saat buat jogetan sambil hidupin mesin. Tapi saat mesin mati, yah over discharge maning.. accu jebol maning
Biar kebayang, saya tampilkan grafik discharge dari suatu cell battere.
Grafik melambangkan karakteristik suatu cell, karena 1 cell digambar punya voltase 2.1 volt berarti butuh 6 cell untuk accu 12 volt. Dari grafik terlihat bahwa untuk accu basah (lead-acid?) pada setiap cell, drop tegangan dari 2.1 volt ke 1.8 volt saja sudah 100 % discharge. Untuk 6 cell berarti drop dari 12.6 volt ke 10.8 volt (nah mendekati 11 volt kan).
Tampak bahwa pada tegangan cell sekitar 2.025 vlt (accu 12.15 volt) pun sudah 50 % discharge (kotak hijau). Pada 1.93 volt (accu 11.58 volt) sudah 80% discharge (kotak kuning). Pada 1.775 volt (accu 10.65 volt) sudah 100 % discharge.
Pada saat selesai jogetan, aki mungkin sudah 80 % discharge. Nyalain starter.. mesin hidup... tapi aki mungkin jadi 100 % lebih discharge.Kemudian alternator ngisi ulang accu. Kalau aki sering discharge 100 % lebih yah umur accu ngga bakalan awet. Alternator besar bisa mengurangi discharge saat jogetan pada keaadaan mesin hidup. Tapi saat mesin mati yah.. over discharge tidak terkendali lagi.
Buat bahan diagnosa, pisahkan jaringan kabel subwoof+power dan peralatan audio/tambahan lainnya, jangan nyambung ke accu di mesin. Pakai accu sendiri(accu audio), pasang voltmeter. kalau accu audionya 11 volt yah charge dulu, jangan buat jogetan . Kasih relay yg didrive termoswitch buat sambungan accu audio ke alternator, jadi accu audio dicharge saat mesin panas misalnya. Oh yah diukur dulu arus ke jaringan subwoof+power dan peralatan audio/tambahan lainnya. Pastikan saat alat2 ini mati.. tidak ada arus yang mengalir alias tidak ada korstleting diperkabelan maupun leakage current di peralatan audio-ny