Gonjang ganjing kenaikan harga bensin premium memang cukup meresahkan. Banyak barang aksesoris pengirit bahan bakar tiba - tiba muncul sebagai pahlawan untuk meringankan beban pemilik kendaraan. Secanggih apapun alat tersebut, jika tidak ditunjang cara berkendara yang benar pasti hasilnya tidak akan maksimal. Berikut trik mengirit BBM dari Proton Edar Indonesia dalam buku Safety Driving yang diberikan secara cuma - cuma kepada konsumennya.
1. Jaga putaran mesin
Rata - rata mesin bensin bekerja optimal di putaran 2.500 - 3.500 rpm atau tempat torsi maksimal berada. Dengan begitu, posisi tersebut merupakan saat ideal untuk menaikkan setiap gigi. Jika terlalu tinggi akan menyebabkan bbm terbuang cepat karena bukaan gas juga besar. Sementara terlalu rendah menyebabkan kehilangan torsi setelah pindah gigi dan butuh injakan gas lebih dalam untuk menambah kecepatan. Usahakan untuk melaju konstan di rpm tersebut dalam posisi gigi tinggi. Untuk berakselerasi sebaiknya menginjak gas dengan lembut, terlalu memaksa dengan membejek akan mengucurkan bbm secara cepat.
Guna menjaga putaran mesin tetap konstan juga diperlukan kecermatan untuk menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Perhitungan yang tepat bisa mengurangi periodik mengerem. Dengan begitu dibutuhkan lagi tenaga yang cukup besar untuk kembali bergulir di kecepatan sebelumnya.
2. Periksa tekanan ban
Kurangnya angin ban bisa menyebabkan hambatan mobil bertambah. Hal tersebut dikarenakan tapak yang menempel dengan aspal lebih besar otomatis gesekan yang timbul juga meningkat. Selalu periksa paling tidak seminggu sekali tekanan ban dan sesuaikan dengan arahan pabrik yang biasanya tertera di bagian dalam pintu. Ketika hendak dimuati beban yang berlebih atau melaju di tol ada baiknya tekanan ditambah 2 - 3 psi.
3. Engine Braking
Khusus sistem injeksi, engine braking bisa memberikan kehematan saat deselerasi. Pasalnya, ketika proses tersebut berlangsung komputer akan memutus aliran bahan bakar ke mesin. Tapi harus diperhatikan pula kondisi rpm, jika tidak tepat posisi mesin juga bisa jebol. Misal dari posisi gigi 5 jangan langsung ke 2 atau 1, turunkan satu demi satu posisi gigi. Konsekuensinya mesin terdengar agak menggerung.
4. Pastikan kondisi mobil prima
Bukan hanya mesin yang diperhatikan kondisinya dengan melakukan servis ataupun carbon clean guna membersihkan ruang pembakaran. Beberapa komponen juga harus diperhatikan 'kesehatannya'. Antara lain laher (bearing), baik yang ada di roda maupun kopel bagi penggerak belakang dan as roda. Posisi ban juga harus benar untuk mengurangi hambatan dengan melakukan spooring.
5. Pastikan celah rem tepat
Jika jarak cakram dan brake pad terlalu menempel otomatis menyebabkan adanya gesekan yang menghambat. Terlalu jauh pun bisa jadi malapetaka karena tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mengeceknya posisi ban yang akan dicek, lalu putar ban tersebut. Jika terdengar bunyi gesekan atau bahkan perputaran melambat drastis. Jika ternyata terlalu rapat segera bawa ke bengkel untuk diseting ulang.
6. Gunakan AC seperlunya
Bijak menggunakan AC juga berpengaruh pada penghematan bahan bakar. Jika posisi terendah sudah terasa sejuk tak perlu mengaktifkan level yang lebih tinggi agar kerja mesin lebih ringan. Karena pergerakan kompresor ditunjang dengan putaran mesin yang tersambung dengan belt. Kalau di luar cuaca masih sejuk seperti saat pagi hari atau pegunungan ada baiknya tidak perlu menggunakan AC untuk penghematan
sumber : Jakarta, KompasOtomotif